Dalam
ekosistem, terjadi hubungan antar organisme dan juga lingkungannya.
Hubungan yang terjadi di antara organisme atau individu tersebut cukup kompleks
dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Hubungan antara unsur hayati dan
juga non-hayati tersebut kemudian bermuara pada suatu sistem ekologis yang
kemudian kita sebut eksosistem. Dan di dalam pola interaksi hubungan tersebut
ikut melibatkan terjadinya siklus biogeokimia, sejumlah aliran energi dan juga
rantai makanan. Apa yang disebut dengan rantai makanan? Pengertian rantai
makanan tak lain adalah serangkaian proses beralihnya energi dari sumbernya
yakni tumbuhan melalui organisme yang memakan dan yang dimakan. Berikut contoh
rantai makanan dan pembagiannya.
Pembagian Rantai Makanan
Beberapa ahli ekologi membagi 4 jenis rantai pokok di dalam sistem rantai makanan, antara lain sebagai berikut:
Rantai Pemangsa
Rantai ini merupanan dasar utama dimana tumbuhan hijau berlaku sebagai produsen. Peraluhan energinya dimulai dari organisme herbivora atau penyantap tumbuhan mengkonsumsi tanaman. Organisme herbivora ini disebut juga dengan nama konsumen tingkat I. Selanjutnya, organisme yang menyantap tumbuhan tersebut dimangsa oleh organisme lainnya yang disebut karnivora. Si karnovora tersebut kemudian dinamai Konsumen tingkat II. Selanjutnya adalah organisme yang memangsa karnivora maupun herbivora yakni omnivore dan dikenal dengan nama lain Konsumen tingkat III.
Rantai Parasit
Siklus rantai yang satu ini
diawali dari organisme yang besar sampai organisme yang hidup sebagai parasit
dengan mengambil makanan dari inang-nya. Contoh rantai makanan yang satu ini
adalah cacing pita, jamur, benalu dan juga bakteri.
Rantai Saprofit
Rantai yang satu ini diawali dari matinya suatu organisme dan kemudian berujung pada daur ulang atau penguraian oleh jasad renik. Contohnya adalah jamur dan juga bakteri. Masing-masing rantai tidak berdiri sendiri melainkan saling berkesinambungan satu sama lain.
Rantai Makanan Menjadi Jaring Makanan
Melihat pola di atas, bisa kita simpulkan bahwa rantai makanan adalah peristiwa dimana terjadi perpindahan energi atau makanan dari yang satu ke mahluk hidup lainnya dalam suatu urutan tertentu. Berikut contoh rantai makanan yang sederhana:
Rantai Saprofit
Rantai yang satu ini diawali dari matinya suatu organisme dan kemudian berujung pada daur ulang atau penguraian oleh jasad renik. Contohnya adalah jamur dan juga bakteri. Masing-masing rantai tidak berdiri sendiri melainkan saling berkesinambungan satu sama lain.
Rantai Makanan Menjadi Jaring Makanan
Melihat pola di atas, bisa kita simpulkan bahwa rantai makanan adalah peristiwa dimana terjadi perpindahan energi atau makanan dari yang satu ke mahluk hidup lainnya dalam suatu urutan tertentu. Berikut contoh rantai makanan yang sederhana:
Dari gambar di atas kita bisa melihat terjadi sejumlah peristiwa antara lain:
- Rerumputan atau tumbuhan dimakan oleh organisme tikus.
- selanjutnya, tikus dimangsa oleh sang ular.
- Kemudian ular tersebut dimangsa oleh burung elang.
- Saat sang elang meninggal, ia akan mati dan kemudian membusuk. Pada proses tersebut ia akan diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan kemudian diserap lagi oleh tanah tempat tanaman seperti rerumputan tumbuh.
Peristiwa-peristiwa
tersebut di atas adalah rantai makanan. Dalam urutan tersebut kita bisa dengan
mudah mengidentifikasi yang mana konsumen tingkat I yakni tikus, konsumen
tingkat ke-II yakni ular, dan konsumen tingkat ke-III yakni elang.
Ada
banyak contoh rantai makanan lainnya. Dengan demikian bisa disimpulkan
bahawa terdapat ragam jenis rantai makanan. Apabila rantai makanan yang satu
berkaitan dengan rantai makanan lainnya maka akan terbentuk sesuatu yang
dikenal dengan istilah jaring-jaring makanan. Dalam jaring-jaring makanan,
tidak ada lagi urutan yang runtut seperti pada rantai makanan. Coba cermati
gambar yang ada di atas, dimana konsumen tingkat pertama tidak hanya satu,
demikian selanjutnya.
Jaring-jaring makanan
Dalam ekosistem, suatu organisme tidak hanya makan satu jenis makanan saja, dan juga dapat dimakan oleh beberapa jenis pemangsa. Oleh karena itu terjadi beberapa rantai makanan yang saling berhubungan. Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan ini disebut dengan jaring-jaring makanan. Contoh jaring-jaring makanan adalah sebagai berikut:
Mengurai Piramida Ekologi
Secara sederhana, piramida ekologi idefenisikan
sebagai jumlah berat juga energi yang dimulai dari tingkatan produsen hingga
konsumen puncak. Piramida ekologi ini memiliki manfaat dan fungsi yakni
memperlihatkan perbandingan di antara tingkatan yang satu dengan tingkatan
lainnya. Dan disebut piramida sebab susunan trofik saat diurut sesuai dengan
keterkaitan makan dan dimakan di antara trofik terlihat mengerucut layaknya
piramida. Piramida ini disusun dengan satu konsep bahwa pada saat terjadi
proses makan memakan, sebenarnya, telah terjadi perpindahan energi dari mahluk
hidup yang dimakan menuju makhluk hidup yang memakan. Dalam rantai makanan
dikenal sedikitnya 4 tingkatan trofik, antara lain:
- Tingkat trofik Pertama yang dikenal dengan istilah produsen atau detritus.
- Tingkat trofik kedua yang dikenal dengan nama konsumen primer atau Konsumen Tingkat I.
- Tingkat Trofik Ketiga yang dikenal dengan istilah Konsumen Sekunder atau Konsumen Tinglat II.
- Tingkat Trofik Keempat yang dikenal dengan nama Konsumen Tersier atau Konsumen Tingkat III.
Dalam sebuah rantai makanan, tidak semua energi bisa digunakan, dengan demikian
sebagian energi tersebut akan mengalami perpindahan dari organisme yang satu ke
organisme lainnya sebab pada proses transformasi organisme satu ke organisme
lainnya, sebagian energi terlepas dan kemudian tidak bisa digunakan. Contohnya,
tumbuhan berwarna hijau yang berperan sebagai produsen menduduki tingkatan
trofit pertama dimana ia hanya menggunakan sekitar 1% saja dari semua energi
cahaya matahari yang jatuh ke bumi lewat proses fotosintesis.
Pada saat tumbuhan hijau tersebut
dikonsumsi oleh organisme yang berperan sebagai konsumen primer maka energi
yang adapada tumbuhan tersebut hanya berjumlah 10% dan dimanfaatkan oleh
konsumen primer untuk perkembangan tbuhnya. Sementara itu, 90% energi sisa akan
terbuang ke atmosfer dalam bentuk panas. Piramida ekologi ini adalah salah satu
parameter yang bisa digunakan untuk mengukur keseimbangan ekosistem. Apabila ia
tetam membentuk layaknya piramida, maka hal tersebut merupakan pertanda
ekosistem bumi sedang dalam keadaan sehat.
Pembagian Piramida Ekologi
Pada dasarnya, ada 3 jenis dari piramida ekologi,
yakni:
- Piramida ekologi jumlah. Piramida yang ini menggambarkan hubungan antara kepadatan populasi atau jumlah individu di antara tingkatan trofik. Piramida ini memperlihatkan bahwa organisme yang menduduki tingkat trofik yang rendah, jumlahnya jauh lebih banyak dengan organisme yang menempati tingkatan trofik yang lebih tinggi.
- Piramida Biomassa. Piramida yang satu ini mem[erlihatkan ukuran berat materi dari organisme di setiap trofik dalam suatu satuan berat. Piramida ini memiliki hasil yang jauh lebih akurat jika dibandingkan dengan piramida jumlah.
- Piramida Energi. Piramida ekologi yang satu ini memperlihatkan terjadinya penurunan energi yang ada di setiap tingkatan trofik. Total energi sebagau cadangan terbesar ialah produsen dan akan semakin mengecil ada tingkatan trofik selanjutnya.
No comments:
Post a Comment