Sunday, November 16, 2014

Pengertian dan Contoh Rantai Makanan




Dalam ekosistem, terjadi hubungan antar organisme dan juga lingkungannya. Hubungan yang terjadi di antara organisme atau individu tersebut cukup kompleks dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Hubungan antara unsur hayati dan juga non-hayati tersebut kemudian bermuara pada suatu sistem ekologis yang kemudian kita sebut eksosistem. Dan di dalam pola interaksi hubungan tersebut ikut melibatkan terjadinya siklus biogeokimia, sejumlah aliran energi dan juga rantai makanan. Apa yang disebut dengan rantai makanan? Pengertian rantai makanan tak lain adalah serangkaian proses beralihnya energi dari sumbernya yakni tumbuhan melalui organisme yang memakan dan yang dimakan. Berikut contoh rantai makanan dan pembagiannya.

Pembagian Rantai Makanan

Beberapa ahli ekologi membagi 4 jenis rantai pokok di dalam sistem rantai makanan, antara lain sebagai berikut:


Rantai Pemangsa

Rantai ini merupanan dasar utama dimana tumbuhan hijau berlaku sebagai produsen. Peraluhan energinya dimulai dari organisme herbivora atau penyantap tumbuhan mengkonsumsi tanaman. Organisme herbivora ini disebut juga dengan nama konsumen tingkat I. Selanjutnya, organisme yang menyantap tumbuhan tersebut dimangsa oleh organisme lainnya yang disebut karnivora. Si karnovora tersebut kemudian dinamai Konsumen tingkat II. Selanjutnya adalah organisme yang memangsa karnivora maupun herbivora yakni omnivore dan dikenal dengan nama lain Konsumen tingkat III.


Rantai Parasit 
Siklus rantai yang satu ini diawali dari organisme yang besar sampai organisme yang hidup sebagai parasit dengan mengambil makanan dari inang-nya. Contoh rantai makanan yang satu ini adalah cacing pita, jamur, benalu dan juga bakteri.

Rantai Saprofit

Rantai yang satu ini diawali dari matinya suatu organisme dan kemudian berujung pada daur ulang atau penguraian oleh jasad renik. Contohnya adalah jamur dan juga bakteri. Masing-masing rantai tidak berdiri sendiri melainkan saling berkesinambungan satu sama lain.

Rantai Makanan Menjadi Jaring Makanan

Melihat pola di atas, bisa kita simpulkan bahwa rantai makanan adalah peristiwa dimana terjadi perpindahan energi atau makanan dari yang satu ke mahluk hidup lainnya dalam suatu urutan tertentu. Berikut contoh rantai makanan yang sederhana:

 Dari gambar di atas kita bisa melihat terjadi sejumlah peristiwa antara lain:
  1. Rerumputan atau tumbuhan dimakan oleh organisme tikus.
  2. selanjutnya, tikus dimangsa oleh sang ular.
  3. Kemudian ular tersebut dimangsa oleh burung elang.
  4. Saat sang elang meninggal, ia akan mati dan kemudian membusuk. Pada proses tersebut ia akan diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan kemudian diserap lagi oleh tanah tempat tanaman seperti rerumputan tumbuh.
Peristiwa-peristiwa tersebut di atas adalah rantai makanan. Dalam urutan tersebut kita bisa dengan mudah mengidentifikasi yang mana konsumen tingkat I yakni tikus, konsumen tingkat ke-II yakni ular, dan konsumen tingkat ke-III yakni elang. 
Jaring-jaring Makanan

Ada banyak contoh rantai makanan lainnya. Dengan demikian bisa disimpulkan bahawa terdapat ragam jenis rantai makanan. Apabila rantai makanan yang satu berkaitan dengan rantai makanan lainnya maka akan terbentuk sesuatu yang dikenal dengan istilah jaring-jaring makanan. Dalam jaring-jaring makanan, tidak ada lagi urutan yang runtut seperti pada rantai makanan. Coba cermati gambar yang ada di atas, dimana konsumen tingkat pertama tidak hanya satu, demikian selanjutnya.

 Jaring-jaring makanan

Dalam ekosistem, suatu organisme tidak hanya makan satu jenis makanan saja, dan juga dapat dimakan oleh beberapa jenis pemangsa. Oleh karena itu terjadi beberapa rantai makanan yang saling berhubungan. Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan ini disebut dengan jaring-jaring makanan. Contoh jaring-jaring makanan adalah sebagai berikut:


Mengurai Piramida Ekologi

Secara sederhana,  piramida ekologi idefenisikan sebagai jumlah berat juga energi yang dimulai dari tingkatan produsen hingga konsumen puncak. Piramida ekologi ini memiliki manfaat dan fungsi yakni memperlihatkan perbandingan di antara tingkatan yang satu dengan tingkatan lainnya. Dan disebut piramida sebab susunan trofik saat diurut sesuai dengan keterkaitan makan dan dimakan di antara trofik terlihat mengerucut layaknya piramida. Piramida ini disusun dengan satu konsep bahwa pada saat terjadi proses makan memakan, sebenarnya, telah terjadi perpindahan energi dari mahluk hidup yang dimakan menuju makhluk hidup yang memakan. Dalam rantai makanan dikenal sedikitnya 4 tingkatan trofik, antara lain:
  1. Tingkat trofik Pertama yang dikenal dengan istilah produsen atau detritus.
  2. Tingkat trofik kedua yang dikenal dengan nama konsumen primer atau Konsumen Tingkat I.
  3. Tingkat Trofik Ketiga yang dikenal dengan istilah Konsumen Sekunder atau Konsumen Tinglat II.
  4. Tingkat Trofik Keempat yang dikenal dengan nama Konsumen Tersier atau Konsumen Tingkat III.
Dalam sebuah rantai makanan, tidak semua energi bisa digunakan, dengan demikian sebagian energi tersebut akan mengalami perpindahan dari organisme yang satu ke organisme lainnya sebab pada proses transformasi organisme satu ke organisme lainnya, sebagian energi terlepas dan kemudian tidak bisa digunakan. Contohnya, tumbuhan berwarna hijau yang berperan sebagai produsen menduduki tingkatan trofit pertama dimana ia hanya menggunakan sekitar 1% saja dari semua energi cahaya matahari yang jatuh ke bumi lewat proses fotosintesis.

Pada saat tumbuhan hijau tersebut dikonsumsi oleh organisme yang berperan sebagai konsumen primer maka energi yang adapada tumbuhan tersebut hanya berjumlah 10% dan dimanfaatkan oleh konsumen primer untuk perkembangan tbuhnya. Sementara itu, 90% energi sisa akan terbuang ke atmosfer dalam bentuk panas. Piramida ekologi ini adalah salah satu parameter yang bisa digunakan untuk mengukur keseimbangan ekosistem. Apabila ia tetam membentuk layaknya piramida, maka hal tersebut merupakan pertanda ekosistem bumi sedang dalam keadaan sehat.

Pembagian Piramida Ekologi

Pada dasarnya, ada 3 jenis dari piramida ekologi, yakni:
  1. Piramida ekologi jumlah. Piramida yang ini menggambarkan hubungan antara kepadatan populasi atau jumlah individu di antara tingkatan trofik. Piramida ini memperlihatkan bahwa organisme yang menduduki tingkat trofik yang rendah, jumlahnya jauh lebih banyak dengan organisme yang menempati tingkatan trofik yang lebih tinggi.
  2. Piramida Biomassa. Piramida yang satu ini mem[erlihatkan ukuran berat materi dari organisme di setiap trofik dalam suatu satuan berat. Piramida ini memiliki hasil yang jauh lebih akurat jika dibandingkan dengan piramida jumlah.
  3. Piramida Energi. Piramida ekologi yang satu ini memperlihatkan terjadinya penurunan energi yang ada di setiap tingkatan trofik. Total energi sebagau cadangan terbesar ialah produsen dan akan semakin mengecil ada tingkatan trofik selanjutnya.

No comments:

Post a Comment