Thursday, December 31, 2015

Contoh Laporan Kerja PLat



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang

Suatu pekerjaan tak lepas dari kebutuhan alat-alat pendukungnya. Para pekerja mekanik kerap kali membutuhkan alat untuk membantu proses kelancaran pekerjaan yang ia lakukan. Hal itu yang menjadi pokok pemikiran penulis untuk membuat suatu alat yang akan memudahkan para pekerja, khususnya pekerja pada bengkel, lapangan, atau tempat-tempat yang membutuhkan alat yang dapat membantu membawa sesuatu untuk memudahkan pekerjaan. Pernyataan diatas yang memunculkan ide bagi penulis yaitu dengan mengambil judul Pembuatan Toolbox untuk penunjang kebutuhan para pekerja.

Dalam laporan pengerjaan plat ini akan dibahas tentang :
1. 
Proses pemotongan plat 
2.  Proses Tekuk (bending) 

1.      Pemotongan Plat

     Pada proses pemotongan plat, alat yang digunakan untuk memotong plat adalah mesin guillotine. Mesin guillotine terdiri diri 2 (dua) jenis yakni mesin guillotine manual dan mesin guillotine hidrolik. Disini alat yang digunakan untuk praktek pada praktikum proses produksi adalah mesin guillotine manual. Mesin gullotine manual pemotongan pelat dilakukan dengan tuas penekan yang   digerakkan   oleh   kaki   si  pekerja.   pelat   yang   dapat   dipotong   di bawah 0,6 mm.
     Prinsip kerja mesin guillotine ini menggunakan gaya geser untuk proses pemotongan plat  yang dipotong  diletakkan  pada landasan  pisau tetap  dan pisau atas  ditekan  sampai memotong plat. Untuk mengurangi besarnya gaya geser sewaktu tejadinya proses pemotongan posisi   mata   pisau   atas   dimiringkan,   sehingga   luas   penampang   pelat  yang dipotong mengecil . 
     Hasil pemotongan dari mesin guillotine ini dipengeruhi oleh kemiringan dan kelonggaran (suaian) antara kedua posisi pisau. Untuk mendapatkan hasil pemotongan yang baik tehadap  plat yang dipotang sesuai antara ke 2 mata pisau harus jenis plat yang dipotong.


2.      Proses Tekuk (Bending)

     Pada proses tekuk ini, mesin yang digunakan untuk melipat atau menekuk plat adalah mesin bending manual dan bending Hydraulic Pipe Bender. Bending manual digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter, sedangkan hydraulic pipe bender digunakan untuk menekuk benda kerja yang berbentuk silinder. 
    Secara mekanika proses penekukan ini terdiri dari dua komponen gaya yakni: tarik dan tekan ,pelat yang mengalami proses pembengkokan ini terjadi peregangan, netral, dan pengerutan. Daerah peregangan terlihat pada sisi luar pembengkokan, dimana daerah ini terjadi deformasi plastis atau perobahan bentuk. Peregangan ini menyebabkan plat mengalami pertambahan panjang. Daerah netral merupakan daerah yang tidak mengalami perobahan. Artinya pada daerah netral ini plat tidak mengalami pertambahan panjang atau perpendekkan.  
     Daerah sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yang mengalami penekanan, dimana daerah ini mengalami pengerutan dan penambahan ketebalan, hal ini disebabkan karena daerah ini mengalami perobahan panjang yakni perpendekan.atau menjadi pendek akibat gaya tekan yang dialami oleh plat. Proses ini dilakukan dengan menjepit plat diantara landasan dan sepatu penjepit selanjutnya bilah penekuk diputar ke arah atas menekan bagian plat yang akan mengalami penekukan.


1.2      Tujuan

1.      Agar mahasiswa mengerti cara membuat pola, memotong, dan melipat benda kerja pelat / logam lembaran. 
2.      Agar mahasiswa mampu melakukan kerja pembuatan pola, pemotongan dan  pelipatan benda kerja pelat / logam lembaran secara
3.       benar.
4.      Memiliki keterampilan memotong plat dengan beberapa macam alat potong.
5.      Mampu menghasilkan barang yang bernilai karya dengan bahan dasar plat.
                                           

         
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1      Pengertian Kerja Plat

     Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya, yang meliputi macam-macam pengerjaan, diantaranya adalah melukis, melipat, melubangi, meregang, menyambung, dan lain-lain.
      Dalam melakukan praktik kerja kita harus mengetahui urutan langkah-langkah kerja sebagai berikut antara lain:

1.    Pembuatan Gambar kerja
2.    Melakukan pemotongan pelat
3.    Menghitung besarnya Bending (penekukan)
4.    Melakukan Penekukan
5.    Assembling
6.    Finished Work

2.2      Prinsip Kerja Alat

1.    Mistar Baja

      Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.
2.    Mistar Siku

      Digunakan untuk menarik garis –garis sejajar serta menyiku terhadap sisi-sisi pinggir, juga digunakan untuk memeriksa kerataan pinggir suatu benda kerja.

3.    Penggores

     Ada 3 jenis penggores yang sering digunakan yaitu penggores teknik, penggores saku, dan penggores mekanika Penggores digunakan untuk menggambar bentangan pada permukaan pelat. Penggores yang baik untuk digunakan harus bersudut 250 sampai 300. Penggores (scriber) adalah alat untuk menggores benda kerja (logam) sebagai persiapan untuk dikerjakan atau sebagai gantinya pensil apabila hendak menggambar di atas kertas. 

4.    Palu
      Pembentukan benda kerja dapat dilakukan baik dengan tangan maupun dengan mesin. Bila dilakukan dengan tangan, kita dapat menggunakan palu. 

5.    Ragum

     Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat, ditab, dll.

6.    Kikir

     Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat dari baja karon tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya. Macam-macam kikir antara lain: Kikir Rata, bulat, segi empat, setengah lingkaran, segi tiga, bujur sangkar

7.    Mesin Bending

      Mesin ini digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter, sedangkan untuk mesin bending promecam untuk pembendingan pelat yang tidak dapat dibending dengan bending manual.


8.    Gergaji Tangan

      Gergaji Tangan merupakan alat pemotong dan pembuat alur yang sederhana, bagian sisinya terdapat gigi-gigi pemotong yang dikeraskan. Bahan daun gergaji pada umumnya terbuat dari baja perkakas (tool steel), baja kecepatan tinggi (HSS/high speed steel), dan baja tungsten (tungsten steel).

9.    Tang 
     Digunakan untuk menjepit atau memegang benda kerja

10.     Sarung Tangan

      Sarung Tangan digunakan untuk melindungi tangan dari pengaruh lingkungan sekitarnya.

11.     Drill

     Mesin Drill digunakan untuk melubangi benda yang akan dikerjakan, dalam hal ini untuk menyambung pelat satu dengan yang lain menggunakan paku keling serta untuk jalan keluar panas pada benda yang dibuat


















BAB III
PEMBAHASAN

3.1      Alat dan Bahan

A.    Alat-alat yang digunakan untuk pengerjaan plat pembuatan toolbox adalah sebagai berikut :

1.    Penggores
2.    Mistar 
3.    Palu 
4.    Tang
5.    Mesin Lipat
6.    Mistar siku
7.    Kikir
8.    Gergaji Tangan
9.    Drill
10.    Ragum
11.    Sarung Tangan
12.    Mesin Potong
13.    Alat rivet


B.     Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1.    Plat 0,8 mm
2.    Engsel 30 cm 
3.    Besi Behel
4.    Cat
5.    Amplas






  
 







3.2 Langkah Kerja
No
Bagian
Alat
Langkah
Gambar
Jumlah
1
Badan
-Penggaris
-Mistar
-Mistar Siku
-Mesin Pemotong
-Mesin Penekuk
-Kikir
-Penggores
Siapkan plat dengan ketebalan 0,8mm.

-Ukur sesuai gambar yang ada.

-Potong plat dengan mesin pemotong sesuai dengan gambar yang ada.

-Setelah itu, tekuk plat pada bagian yang tepat agar penutup samping sesuai.

-Kikir bagian yang tajam
          









1
2
Tutup
Samping
-Mesin Penekuk
-Kikir
-Mistar Siku
-Mesin Pemotong
-Penggores
-Siapkan pelat dengan ketebalan 0,8mm.

-Ukur sesuai sketch yang ada.

-Potong pelat dengan mesin pemotong sesuai dengan sketch yang ada bila perlu gunakan sniping untuk bagian tertentu.

-Setelah itu, tekuk plat pada bagian yang tepat agar dapat pas dengan bagian badan.

-Lakukan spot welding terhadap tutup samping dan badan.
 

3
Tutup Atas
-Mesin Penekuk
-Mistar
-Siapkan pelat dengan ukuran yang telah ditentukan.

-Ukurlah pelat tersebut menurut sketch.

-Potonglah pelat sesuai dengan sketch.

-Tekuk pelat tersebut dengan kemiringan 120 derajat.

- Lalu samakan tutup yang satu dengan tutup yang lain.



4
Penahan Penutup
-Penggores
-Mistar Siku
-Ragum
-Palu Besi
-Kikir
-Siapkan pelat dengan ukuran yang telah ditentukan.

-Ukurlah pelat tersebut susuai dengan panjang yang tepat terhadap badan dan tutup samping.

-Potong pelat dengan mesin pemotong bila perlu gunakanlah sniping.

-Lalu tekuk pelat dengan sudut 90 derajat pada bagian yang tepat.

-Buatlah sketsa lubang dengan bor pada bagian yang telah di tentukan, lalu rapikan dengan kikir.

-Apabila ada lekukan cobalah untuk merapikan dengan menggunakan palu karet.

-Spot welding terhadap penutup samping


5
Dudukan Bak
-Penggaris
-Mistar  
 Siku
-Mesin Penekuk
-Kikir
-Siapkan pelat dengan ukuran yang telah ditentukan

-Ukurlah pelat tersebut susuai dengan panjang yang tepat terhadap badan dan tutup samping

-Potong pelat dengan mesin pemotong bila perlu gunakanlah sniping

-Lalu tekuk pelat dengan sudut 90 derajat pada bagian yang tepat

-Lakukan pengukuran, jarak antara ketinggian dari dasar toolbox

-Lakukan spot welding pada tekukan pelat dan tutup samping


6
Bagian dari bak
-Siapkan pelat dengan ukuran yang telah ditentukan.

-Ukurlah pelat tersebut susuai dengan panjang yang tepat terhadap badan dan tutup samping.

-Potong pelat dengan mesin pemotong bila perlu gunakanlah sniping.

-Lalu tekuk pelat dengan sudut 90 derajat pada bagian yang tepat.

-Kikir bagian yang tajam .

-Apabila ada lekukan cobalah untuk merapikan dengan menggunakan palu.


7
Dudukan Pemegang

-Ukur pelat sesuai sketch.

-Potong pelat dengan sniping serapi mungkin.

-ukur pelat sesuai dengan keliling kawat pegangan sampai setengah lingkaran.

-Bengkokkan plat dengan bantuan ragum sebagai penahan hingga terbentuk ruang tuk tempat  bagian pegangan.





8
Pegangan

Siapkan besi tabung dengan ukuran yang perlukan .

-Potong besi tabung dengan gergaji besi.

-Bengkokkan behel dengan bahan pada ragum seperti sketch.

-Paskan dengan dudukan pemegang lalu lakukan spot welding terhadap tutup

























                                                                                         BAB IV
PENUTUP
4.1      Kesimpulan

    Pada proses kerja plat selalu gunakan alat keselamatan hal ini menjaga diri kita dari kemungkinan cedera atau kecelakaan kerja. Pada saat pengerjaan benda kerja, kita harus benar-benar teliti baik pada saat pengukuran maupun pemotongan plat agar pada saat benda kerja dirakit akan cocok antara bagian yang satu dan lainnya dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
 Bahwa sesungguhnya untuk memperoleh hasil yang baik dan benar dalam bekerja, khususnya pada pembuatan macam - macam lipatan tepi tidaklah mudah. Kita harus benar – benar memperhatikan fungsi dan tujuan dari penggunaan alat – alat kerja.

4.2      Saran

    Diharapkan pada saat melakukan praktek mahasiswa harus melengkapi diri dengan pakaian keselamatan kerja untuk meminimalisir kemungkinan cedera akibat kecelakaan kerja dan kerja sama tim sangat di butuhkan dalam kegiatan praktik agar diperoleh hasil kerja yang sesuai dengan apa yang telah direncanakan.














No comments:

Post a Comment