“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”
-Sukarno
"l'exploitation de l'home par 'ihomme"
Soekarno
"This
country, the Republic of Indonesia, does not belong to any group, nor to
any religion, nor to any ethnic group, nor to any group with customs
and traditions, but the property of all of us from Sabang to Merauke!"
Soekarno
"Kami
menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera
agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang
kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela
menderita demi pembelian cita-cita"
Soekarno
"Apa yang sudah disepakati secara politik, jangan pernah diperdebatkan secara estetis."
Soekarno
"Bebek berjalan berbondong-bondong, akan tetapi burung elang terbang sendirian."
Soekarno (Indonesia Menggugat: Pidato Pembelaan Bung Karno di Muka Hakim Kolonial)
"Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit."
"Jangan sekali-sekali melupakan sejarah."
Salah satu judul pidato beliau. Disingkat menjadi JASMERAH.
Apakah
Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita
sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri,
kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah
Rakyat Gotong Royong
Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)\
Adakah
Lenin ketika dia mendirikan negara Soviet Rusia merdeka telah mempunyai
Dnepprprostoff, dan yang maha besar di sungai Dneppr? Apa ia telah
mempunyai radio station yang menyundul ke angkasa? Apa ia telah
mempunyai kereta-kereta api cukup untuk meliputi seluruh negara Rusia?
Apakah tiap-tiap orang Rusia pada waktu Lenin mendirikan Soviet-Rusia
merdeka telah dapat membaca dan menulis? Tidak, Tuan-tuan yang
terhormat!
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Indonesia merdeka, political independence, politieke onafhankelijkheid, tidak lain dan tidak bukan ialah satu jembatan!
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Manakala
sesuatu bangsa telah sanggup mempertahankan negerinya dengan darahnya
sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa itu telah masak
untuk kemerdekaan. Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun dengan bambu
runcing, Saudara-saudara, semua siap sedia mati mempertahankan tanah air
kita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia adalah siap sedia, masak
untuk merdeka.
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Jika
tiap-tiap orang Indonesia yang 70 milyun ini lebih dahulu harus merdeka
di dalam hatinya, sebelum kita mencapai political independence, saya
ulangi lagi, sampai lebur kiamat kita belum dapat Indonesia merdeka! Di
dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan rakyat kita! Di dalam
Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan hatinya bangsa kita! Di dalam
Saudi Arabia merdeka, Ibn Saud memerdekakan rakyat Arabia satu per
satu. Di dalam Soviet-Rusia merdeka Stalin memerdekakan hati bangsa
Soviet-Rusia satu per satu.
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Di
seberang jembatan, jembatan emas inilah, baru kita leluasa menyusun
masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal dan abadi.
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Tidak
peduli rakyat dapat baca atau tidak, tidak peduli rakyat hebat
ekonominya atau tidak, tidak peduli rakyat bodoh atau pintar, asal
menurut hukum internasional mempunyai syarat-syarat suatu negara
merdeka, yaitu ada rakyatnya, ada buminya dan ada pemerintahannya,
sudahlah ia merdeka.
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Apakah
kita mau Indonesia merdeka yang kaum kapitalisnya merajalela, ataukah
yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua orang cukup makan, cukup
pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi
yang cukup memberi sandang pangan kepadanya?
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad 'Merdeka, merdeka atau mati'!
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Saudara-saudara
yang bernama kaum kebangsaan yang di sini, maupun Saudara-saudara yang
dinamakan kaum Islam, semuanya telah mufakat, bahwa bukan negara yang
demikian itulah kita punya tujuan. kita hendak mendirikan suatu Negara
'semua buat semua'. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan,
baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, tetapi 'semua buat
semua'.
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Kita
mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua
buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam buat
Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat
Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia
buat Indonesia, semua buat semua!
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Negara
Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik
sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan
adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!
Sumber: Soekarno, “Pidato di Surabaya, 24 September 1955’’
Kebangsaan
Indonesia yang bulat! Bukan kebangsaan Jawa, bukan kebangsaan Sumatra,
bukan kebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali atau lain-lain, tetapi
kebangsaan Indonesia, yang bersama-sama menjadi dasar satu nationale
staat.
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Internationalisme
tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar di dalam buminya
nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup
dalam taman sarinya internasionalisme.
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Kalau
kita mencari demokrasi hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi
permusyawaratan yang memberi hdup, yakni politik economische democratie
yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial! Rakyat Indonesia sudah
lama bicara tentang hal ini. Apakah yang dimaksud dengan Ratu Adil? Yang
dimaksud dengan faham Ratu Adil ialah social rechtvaardigheid. Rakyat
ingin sejahtera. Rakyat yang tadinya merasa dirinya kurang makan kurang
pakaian, menciptakan dunia baru yang di dalmnya ada keadilan, di bawah
pimpinan Ratu-Adil.
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Jikalau
pada suatu hari Ki Bagoes Hadikoesoemo misalnya, menjadi Kepala Negara
Indonesia, dan mangkat, meninggal dunia, jangan anaknya Ki Hadikoesoemo
dengan sendirinya, dengan otomatis menjadi pengganti Ki Hadikoesoemo.
Maka oleh karena itu saya tidak mufakat kepada prinsip monarki itu.
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Kekeluargaan
adalah suatu faham yang statis, tetapi gotong-royong menggambarkan satu
usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan anggota terhormat
Soekardjo satu karyo, satu gawe.
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Gotong
royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama,
perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua,
keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat
kepentingan bersama!
Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Negeri
kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-saudara. Berjiwa besarlah,
berimagination. Gali ! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah
air yang paling cantik di dunia.
Pidato di Semarang, 29 Juli 1956
Kami
menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera
agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2.5 sen sehari. Bangsa yang
kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela
menderita demi pembelian cita-cita.
Soekarno
Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
Soekarno
Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno
Follow my twitter on : https://twitter.com/Alfath_RizkySW
No comments:
Post a Comment