Saturday, December 20, 2014

Sistem Bahan Bakar Injeksi (EFI)





 SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR(EFI)
Injeksi bahan bakar adalah sebuah teknologi yang digunakan dalam mesin pembakaran dalam untuk mencampur bahan bakar dengan udara sebelum dibakar. Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator, karena injektor membuat bahan bakar tercampur secara homogen. Hal ini, menjadikan injeksi bahan bakar dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman.
Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal, namun sekitar tahun 1980-an mulai banyak menggunakan sistem elektronik. Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu, injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih.
Tujuan utama pemakaian sistem injeksi sangatlah beragam. Beberapa tujuan pemakaian itu antara lain:
a)  Keluaran tenaga kendaraan
b)  Efisiensi bahan bakar
c)  Performa
d)  Kemampuan untuk memakai bahan bakar alternatif
e)  Daya tahan
f)  Penggunaan kendaraan yang halus
g)  Biaya awal
h)  Biaya perawatan
i)  Kemampuan untuk didiagnosa
j)  Kemampuan dioperasikan di mana dan kapan saja
k)  Kepraktisan penyetelan mesin
1. Jenis-jenis sistem injeksi bensin
Injeksi bensin dapat diklasifikasikan Berdasarkan Lokasi Injektor:
      a. Injeksi Bensin Langsung
Pada saat sistem injeksi bensin diaplikasikan di kendaraan maka sistem injeksi langsung seperti motor diesel yang pertama kali dicobakan yaitu bensin langsung disemprotkan pada ruang bakar (injektor dipasang dikepala silinder). Beberapa kesulitan teknis terjadi dalam sistem ini seperti; pengabutan bahan bakar kurang sempurna terutama saat motor belum panas yang mengakibatkan bensin akan merembes ke ruang oli, disamping itu pompa injeksi bensin yang mekanismenya menyerupai pompa injeksi diesel juga mengalami kesulitan dalam pelumasan karena nilai kekentalan bensin sangat rendah, sehingga perawatan pompa injeksi menjadi sangat mahal.
Akan tetapi belakangan ini sistem injeksi langsung terus dikembangkan dan diperbaiki kembali, kesulitan-kesulitan yang terjadi sebelumnya telah bisa diatasi, sehingga beberapa prototipe sistem injeksi langsung motor bensin sudah dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya, Teknologi ini kemudian lebih dikenal dengan sistem GDI (gasolin direct injection). Menurut para ahli konstruktor mesin; sistem GDI dapat dibuat lebih effisien jika dibandingkan dengan sistem injeksi bensin tak langsung.
b. Injeksi Bensin Tak Langsung
Sekitar tahun 1972 sistem injeksi tak langsung seperti yang kita jumpai saat ini mulai diterapkan pada kendaraan, bahan bakar disemprotkan tidak langsung ke dalam ruang bakar melainkan pada saluran masuk sebelum katup masuk. Sistem ini sudah mengalami perkembangan yang jauh dan hampir semua kendaraan motor bensin yang mementingkan effisiensi bahan bakar dan kadar emisi/gas buang yang baik memakai sistem injeksi ini, meskipun pada awalnya sistem injeksi bahan bakar ini direncanakan untuk dipakai pada mesin pesawat kecil.



       2. Prinsip Kerja Sistem EFI
Istilah sistem injeksi bahan bakar (EFI) dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang menyalurkan bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar. Pada sistem EFI dengan mesin berbahan bakar bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung intake manifold/manifold masuk sebelum inlet valve (katup/klep masuk). Pada saat inlet valve terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bahan bakar.
Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal.

Fungsi dan cara kerja komponen injeksi Bahan bakar bensin elektronik atau sistem EFI terdiri dari dua sistem utama yaitu sistem bahan bakar, sistem induksi udara.
a. Sistem Bahan Bakar, Sistem Bahan Bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke ruang bakar.
Komponen sistem bahan bakar terdiri atas:
1. Pompa Bahan Bakar, Pompa bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke injektor. Pompa bahan bakar yang digukanan adalah pompa bahan bakar listrik.
2. Fuel Pulsation Damper, Fuel pulsastion damper berfungsi sebagai penyerap perubahan tekanan pada saluran tekanan karena adanya injeksi. Tekanan bahan bakar dalam intake manifold dipertahankan oleh pressure regulator.
3. Pressure Regulator, Pressure regulator berfungsi mengatur tekanan bahan bakar ke injektor-injektor. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan diatur oleh sinyal yang diberikan ke injektor sehingga tekanan harus tetap pada tiap tiap injektor.
4. Injektor,adalah sebuah nozzle elektromagnetik yang kerjanya dikontrol oleh komputer. Injektor dilengkapi dengan heat insulator pada saluran masuk atau pada kepala slinder yang dekat dengan lubang pemasukan.
5. Cold Start Injektor, Cold start injektor digunakan untuk mensuplai bahan-bahan pada saat suhu motor masih rendah. Injektor ini dipasang di bagian tengah ruangan udara masuk. Injektor bekerja hanya pada saat start bila temperatur air pendingin di bahwa 220 celsius.


2.3 Komponen Sistem Bahan Bakar Injeksi (EFI)

Secara umum komponen EFI dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut :
1.                  Komponen sistem bahan bakar terdiri dari tangki, pompa bensin, saringan, pipa penyalur, pengatur tekanan dan injektor.
2.                  Komponen sistem induksi udara digunakan untuk menentukan volume udara yang diperlukan dalam proses pembakaran. Komponen tersebut adalah saringan udara, air flow meter dan katup udara.
3.                  Komponen ECU digunakan untuk menentukan lama selang waktu injeksi. Komponen-komponenya terdiri dari relai pemacu daya komputer dan relai pengontrol pompa bahan bakar.